• Home
  • About Us
    • FAQs
  • Academics
    • Kindergarten
    • Elementary
    • Junior High
    • Curriculum & Assessment
  • School Calendar
  • Blog
  • Contact
    • Apply Now
021 2274 6300
[email protected]
Millennia World School
  • Home
  • About Us
    • FAQs
  • Academics
    • Kindergarten
    • Elementary
    • Junior High
    • Curriculum & Assessment
  • School Calendar
  • Blog
  • Contact
    • Apply Now

Blog

  • Home
  • Blog
  • Blog
  • Personalisasi Pembelajaran, Memastikan Murid Mencapai Versi Terbaiknya

Personalisasi Pembelajaran, Memastikan Murid Mencapai Versi Terbaiknya

  • Categories Blog
  • Date March 21, 2022
Haidar Bagir
Haidar Bagir

Ketua Yayasan Lazuardi Hayati, Penulis Buku 'Memulihkan Sekolah, Memulihkan Manusia'

Original Article from: https://kolom.tempo.co/read/1571857/kurikulum-merdeka-belajar-untuk-pendidikan-yang-memerdekakan

Dalam sebuah pelatihan kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, dimunculkan studi kasus. Diangkatlah kepala sekolah/madrasah yang baru. Situasi yang dihadapi, 1. Tidak semua guru merasa yakin dengan pengangkatan tersebut. 2. Kepala sekolah/madrasah merasa kurang percaya diri dengan kompetensi yang dimiliki. 3. Prestasi belajar murid rendah. 4. Teamwork di sekolah/madrasah tersebut belum kompak. 5. Sinergi dengan orang tua murid tidak berjalan. 

Dari 5 situasi tersebut, setiap peserta pelatihan diminta untuk memilih satu situasi yang dijadikan prioritas utama untuk ditangani. Hampir semua peserta memilih situasi 1 dan 4 yang terkait dengan teamwork dan tidak satu pun memilih nomor 3, yaitu prestasi belajar murid rendah. 

Inilah realita yang mungkin banyak terjadi di sekolah/madrasah, bahwa jangan-jangan murid belum menjadi fokus utama pendidik dan sering terlupakan dalam proses transformasi pembelajaran. Padahal, jika murid belum menjadi fokus, maka dapat dipastikan kualitas pembelajaran tidak maksimal. Sejak lama, istilah ‘berpihak pada murid’, ‘berpusat pada murid’, dan ‘student centered’ merupakan istilah yang jamak terdengar di ruang kelas dan ruang pelatihan. 

Pada saat awal peluncuran Kurikulum Merdeka Belajar, terkait dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang lebih sederhana, juga ditekankan pentingnya RPP yang 1. Efisien, sehingga tidak menghabiskan waktu dan tenaga. 2. Efektif, mengacu pada pencapaian tujuan pembelajaran, serta 3. Berorientasi pada murid, yaitu mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan siswa. 

Sebaliknya, jika kepemimpinan sekolah dan kepemimpinan pembelajaran difokuskan pada murid, dapat dipastikan akan menjadi energi untuk menarik perbaikan kualitas pada aspek-aspek yang lain. Semisal strategi pembelajaran, perbaikan materi, asesmen, pengembangan sumber daya manusia, manajerial satuan pendidikan, dan lain-lain. 

Meski bukan hal yang baru, filosofi Kurikulum Merdeka  yang berpihak pada murid salah satu strateginya adalah Teaching at The Right Level (TaRL) yang dikenal juga dengan pembelajaran berdiferensiasi atau personalisasi pembelajaran. Mengapa demikian? Karena dalam penerapan Kurikulum Merdeka, personalisasi pembelajaran tidak hanya konsep di atas kertas. Namun juga diberikan dukungan pelatihan, pendampingan, dan contoh-contoh praktik yang dapat menjadi inspirasi. 

Sebetulnya, sejak ditemukannya paradigma Multiple Intelligences 40-an tahun lalu, model semacam TaRL ini sudah harus diterapkan. Tapi, dulu strategi semacam ini cuma dicoba diupayakan lewat pemberian pengalaman belajar yang beragam, sedang materinya tetap seragam. Padahal, seharusnya kita sudah harus percaya bahwa profil lulusan juga tak mesti seragam. 

Dulu sudah ada active learning juga. Tapi active learning diupayakan masih dalam rangka memahami materi yang kurang lebih sama. Baru dengan Kulikulum Merdeka inilah active learning sejati bisa diterapkan. Bukan saja kurikulum mengambil bentuk semacam core curriculum minimalis, materi pun bisa beda antarmurid, cara belajar juga, bahkan profil lulusan juga bisa beda. Otomatis cara asesmen juga harus beragam. 

Yang lebih diperlukan oleh guru mungkin bukan penguasaan semua materi, tapi kemampuan manajemen kelas, kemampuan mengidentifikasi intelligence siswa (dan kebutuhan – kebutuhan khas lain siswa), serta kemampuan memotivasi dan memfasilitasi pembelajaran, senyampang siswa lebih diberi kemerdekaan dan didorong untuk berinisiatif belajar sendiri.

Ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan personalisasi pembelajaran adalah proses yang dijalani oleh seorang dokter dalam menangani pasien. Dokter akan melakukan diagnosis dengan melakukan wawancara, pengamatan, pemanfaatan medical record dan data lain yang komprehensif sehingga diketahui kebutuhan pasien dengan tepat untuk diberikan resep dan tindak lanjut yang sesuai dengan kebutuhan spesifik si pasien orang per orang. 

Pun demikian seharusnya dalam memfasilitasi pembelajaran bagi para murid. Mereka memiliki kebutuhan yang berbeda, termasuk dalam hal kesiapan belajar, bakat, minat, profil belajar, juga latar belakang pribadi (keluarga). Dengan beragam instrumen asesmen diagnostik, para guru dapat memetakan kebutuhan murid untuk selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang, melaksanakan, dan melakukan asesmen pembelajaran. Inilah inti dari personalisasi pembelajaran. 

Lalu bagaimana memastikan guru mampu melakukan personalisasi pembelajaran dengan efektif? Pertama, personalisasi pembelajaran tidak boleh hanya dimaknai sebatas strategi, namun juga harus dilihat sebagai upaya membangun mindset bahwa setiap murid itu unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian sudah tidak lagi berlaku prinsip ‘satu untuk semua’ – satu desain pembelajaran berlaku untuk semua murid. 

Kedua, guru memiliki keterampilan dalam melakukan asesmen diagnostik untuk memetakan kebutuhan peserta didik. Sesederhana apa pun instrumen yang digunakan, pasti akan sangat bermanfaat. Ketiga, guru mampu menerapkan berbagai model dalam melakukan personalisasi pembelajaran, di antaranya penyesuaian lingkup materi pembelajaran, penyesuaian proses pembelajaran, penyesuaian produk, penugasan, proyek dan penyesuaian lingkungan pembelajaran. 

Keempat, yang tidak kalah penting adalah melakukan asesmen yang berkelanjutan. Penekanan fungsi asesmen formatif yang digunakan sebagai pemberian umpan balik yang berkelanjutan, semestinya menjadi fokus utama dibanding asesmen sumatif yang sekadar menentukan nilai kuantitatif. 

TaRL juga memerlukan suatu cara mengelompokkan murid berdasar kesamaan-kesamaan kebutuhan spesifik pembelajaran murid, yang disebutkan sebelumnya. Nah, salah satu jebakan personalisasi pembelajaran, yang harus dihindari adalah dikotomi secara berlebihan antara murid yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata, kemampuan rata-rata, dan di atas rata-rata pada lingkup materi tertentu. 

Strategi yang sering digunakan guru untuk memudahkan personalisasi pembelajaran adalah pengelompokan siswa berdasarkan tingkat kemampuan tersebut. Namun, perlu kehati-hatian agar tidak kemudian muncul ekses berupa labelling baru, antara murid pandai dan belum pandai. Maka, perlu fleksibilitas dalam pengelompokan murid agar kelas menjadi ekosistem pembelajaran yang saling menguatkan, bukan saling bersaing, apalagi merendahkan. 

Peningkatan kompetensi guru menjadi hal penting untuk keberhasilan personalisasi pembelajaran. Guru dapat mengkaji dan berlatih berbagai teori/strategi/pendekatan yang mendukung personalisasi pembelajaran. Misalnya, penerapan pendekatan multiple intelligences (kecerdasan majemuk)  – Howard Gardner, Project Based Learning, STEAM, Design Thinking, dan pola pikir bertumbuh (Growth Mindset)- yang dapat digunakan untuk membantu para murid membangun keyakinan dan komitmen, bahwa usaha yang dibarengi dengan ketekunan akan mempengaruhi pencapaian tujuan. 

Sebelumnya, praktik baik dalam personalisasi pembelajaran hanya diberlakukan pada pendidikan khusus atau sekolah inklusi, yaitu diterapkannya IEP (Individualized Educational Program) untuk memastikan setiap murid memiliki ‘peta jalan belajar’ yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, pada jalur pendidikan umum hal itu pun disadari sebagai sebuah keniscayaan. 

Harapannya, para murid akan berada pada ‘rel’ yang benar untuk sampai capaian pembelajaran yang ditetapkan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai kebutuhan. Jika demikian, tinggal menunggu waktu saja kita akan menyaksikan murid-murid di Indonesia dapat menemukan versi terbaiknya.

—

Artikel ini merupakan konten kerja sama Tempo dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

WebAdmin

Previous post

Millennia World School honored with prestigious ‘Climate Action Project School of Excellence’ award
March 21, 2022

Next post

Millennia World School Jadi Sekolah Pertama di Asia Tenggara yang Menerima Penghargaan Climate Action Project
April 1, 2022

You may also like

61b048a905ba4
Millennia World School Jadi Sekolah Pertama di Asia Tenggara yang Menerima Penghargaan Climate Action Project
1 April, 2022
Millennia World School honored with prestigious ‘Climate Action Project School of Excellence’ award
2 December, 2021

Tangerang Selatan, 8 November 2021.  Millennia World School was awarded the Climate Action Project School of Excellence. Only 250 schools globally were recognized because of their intense work on climate education in a whole-school approach. Millennia World School not only …

Mental Health
11 October, 2021

“I fight for my health every day in ways most people don’t understand. I’m not lazy. I’m a warrior.” Anonymous Why is it difficult for people to reveal or seek help if they are facing mental health issues? We live …

Search

Categories

  • Activities
  • Blog
  • Events
  • Fun
  • Games
  • Uncategorized
OUR FRAMEWORK

Our curriculum utilizes the full range of activities that are designed to enrich creative young minds. We use Finnish Waldorf Framework integrated with Indonesian National Curriculum, subjects are seamlessly integrated with each other providing nuance, context, understanding and deeper learning. Our deep and varied curriculum includes age-appropriate, rigorous academic work, as well as rich artistic experiences that combine to make learning an adventure, not a chore.

CONTACT US
  • Jl. Merpati Raya No.103, Sawah Lama, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15413
  • 021 2274 6300
  • 0821 1150 7100
  • [email protected]
  • [email protected]
    (For Applications)
Instagram Facebook Twitter Youtube
Millennia World School Long Logo
Millennia World School Building

© Copyright 2021 by Millennia World School

We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept”, you consent to the use of ALL the cookies.
Do not sell my personal information.
Cookie SettingsAccept
Manage consent

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
CookieDurationDescription
cookielawinfo-checkbox-analytics11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics".
cookielawinfo-checkbox-functional11 monthsThe cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional".
cookielawinfo-checkbox-necessary11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user consent for the cookies in the category "Necessary".
cookielawinfo-checkbox-others11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other.
cookielawinfo-checkbox-performance11 monthsThis cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance".
viewed_cookie_policy11 monthsThe cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data.
Functional
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytics
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
Advertisement
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.
Others
Other uncategorized cookies are those that are being analyzed and have not been classified into a category as yet.
SAVE & ACCEPT